SuratAl Hujurat Ayat 11 | Ayat yang akan kita kutip kali ini merupakan pengingat bagi kita semua, khususnya berkaitan dengan kondisi bangsa saat ini menjelang datangnya pemilihan presiden yang baru (pilpres). Menghujat atau memperolok satu golongan tertentu seolah sudah menjadi bagian dari sikap demokrasi kita padahal jelas itu sangat dilarang. Assalaamu’alaikum, Hallo Sobat pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Al Hujurat ayat 11. “Janganlah saling mengolok-olok diantara sesama, karena bisa jadi yang diolok-olok lebih baik daripada yang mengolok-olok.” Itulah isi kandungan dari surat Al Hujurat ayat 11. اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ بِئْسَ الِا سْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa yaskhor qoumum ming qoumin asaaa ay yakuunuu khoirom min-hum wa laa nisaaa-um min nisaaa-in asaaa ay yakunna khoirom min-hunn, wa laa talmizuuu angfusakum wa laa tanaabazuu bil-alqoob, bi-sa lismul-fusuuqu ba’dal-iimaan, wa mal lam yatub fa ulaaa-ika humuzh-zhoolimuun “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain, karena boleh jadi perempuan yang diolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”QS. Al-Hujurat 49 Ayat 11. tajwid-surat-al-hujurat-ayat-11 Mad jaiz munfashil يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli menghadapi hamzah pada kata yang lain. Panjang mad jaiz munfashil antara 2-5 harakat. Mad thabi’i, sebab hurur ya mati setelah kasrah. Panjang mad thabi’i adalah 1 alif 2 harakat. Mad badal اٰمَنُوْا Tajwid pada kata diatas adalah Mad badal, sebab Hamzah menghadapi huruf mad. Panjang mad badal adalah 1 alif. Mad thabi’i, sebab wawu mati setelah dlommah. لَا يَسْخَرْ Tajwid diatas adalah mad thabi’i, sebab alif mati setelah fathah. Idgham bighunnah قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰۤى اَنْ يَّكُوْنُوْا Tajwid pada kalimat diatas adalah Huruf lin, sebab wawu mati setelah fathah. Idgham bighunnah, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf mim dan nun mati menghadapi huruf ya. Ikhfa, sebab nun mati menghadapi huruf Qaf. Idzhar halqi, sebab tanwin kasrah menghadapi huruf Ain. Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli menghadapi hamzah pada lain kata. Mad thabi’i, sebab wawu mati setelah dlommah. Huruf lin خَيْرًا مِّنْهُمْ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin, sebab huruf ya mati setelah fathah. Idgham bighunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf HA. Mad wajib muttashil وَلَا نِسَآءٌ مِّنْ نِّسَآءٍ Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab huruf Alif mati setelah fathah. Mad wajib muttashil, sebab mad thabi’i menghadapi Hamzah dalam 1 kata. Panjang mad wajib muttashil adalah 5 harakat. Idgham bighunnah, sebab tanwin dlommah menghadapi huruf mim dan nun mati menghadapi huruf nun. Ghunnah عَسٰۤى اَنْ يَّكُنَّ Tajwid pada kata diatas adalah Mad jaiz munfashil, sebab mad ashli menghadapi huruf Hamzah pada lain kata. Idgham bighunnah, sebab nun mati menghadapi huruf Ya. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Huruf lin, sebab huruf Ya mati setelah fathah. Idgham bighunnah, sebab tanwin fathah menghadapi huruf mim. Idzhar halqi, sebab nun mati menghadapi huruf Ha. Ghunnah, sebab huruf nun ditasydid. Ikhfa وَلَا تَلْمِزُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَا بَزُوْا Tajwid pada kalimat diatas adalah Mad thabi’i, sebab alif mati setelah fathah dan wawu mati setelah dlommah. Mad jaiz munfashil, sebab mad thabi’i menghadapi hamzah pada lain kata. Ikhfa, sebab nun mati menghadapi huruf Fa. Idzhar syafawi, sebab mim mati menghadapi huruf wawu. Qolqolah kubra بِا لْاَ لْقَا بِ ۗ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah. Mad aridl lissukun bila waqaf, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad aridl lissukun antara 2-6 harakat. Qolqolah kubra bila waqaf, sebab huruf Qolqolah Ba sukun karena diwaqafkan. Naql بِئْسَ الِا سْمُ Tajwid pada kata diatas adalah NAQL artinya memindahkan. Menurut Istilah Naql adalah memindahkan harakat suatu huruf pada huruf lainnya dalam ucapan bukan tulisan. Cara membaca Naql di surat Al Hujurat ayat 11 adalah harakat kasrah pada hamzah dipindahkan kepada huruf lam pada alif lam yang mati, sehingga huruf lam tersebut menjadi hidup dan berharakat kasrah. Sedangkan hamzah tidak berharakat lagi, tidak dibaca atau ditiadakan. Jadi dibaca Bi’salismu. Dalam Al Quran hukum Naql menurut Imam Ashim riwayat Hafs ada pada satu tempat, yaitu di Surat Al Hujurat ayat 11. الْفُسُوْقُ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Fa. Mad thabi’i, sebab huruf wawu mati setelah dlommah. بَعْدَ الْاِ يْمَا نِ ۚ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf hamzah. Mad thabi’i, sebab huruf ya mati setelah kasrah dan alif mati setelah fathah. Idgham bila ghunnah وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ Tajwid pada kalimat diatas adalah Idgham bila ghunnah, sebab nun mati menghadapi huruf lam. Idzhar syafawi, sebab mim sukun menghadapi huruf ya. Qolqolah sughra, sebab huruf Ba sukun asli. فَاُ ولٰٓئِكَ Tajwid diatas adalah mad wajib muttashil, sebab mad ashli menghadapi hamzah dalam 1 kata. Mad aridl lissukun هُمُ الظّٰلِمُوْنَ Tajwid pada kata diatas adalah Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Zho. Mad aridl lissukun, sebab mad thabi’i menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Demikianlah uraian hukum tajwid surat Al Hujurat ayat 11, semoga bermanfaat. Tajwid surat Al Hujurat ayat 11Mad jaiz munfashilMad badalIdgham bighunnahHuruf linMad wajib muttashilGhunnahIkhfaQolqolah kubraNaqlIdgham bila ghunnahMad aridl lissukun
AlQur'an Surat Al-Hujurat: 11, Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok).
49. QS. Al-Hujurat Kamar-Kamar 18 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُقَدِّمُوۡا بَيۡنَ يَدَىِ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ‌ وَ اتَّقُوا اللّٰهَ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ Yaa ayyuhal laziina aamanuu la tuqaddimuu baina yada yil laahi wa Rasuulihii wattaqul laah; innal laaha samii'un 'Aliim 1. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَرۡفَعُوۡۤا اَصۡوَاتَكُمۡ فَوۡقَ صَوۡتِ النَّبِىِّ وَلَا تَجۡهَرُوۡا لَهٗ بِالۡقَوۡلِ كَجَهۡرِ بَعۡضِكُمۡ لِبَعۡضٍ اَنۡ تَحۡبَطَ اَعۡمَالُكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَ Yaa ayyuhal laziina aamanuu laa tarfa'uuu aswaatakum fawqa sawtin Nabiyi wa laa tajharuu lahuu bilqawli kajahri ba'dikum liba 'din an tahbata a 'maalukum wa antum laa tash'uruun 2. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap yang lain, nanti pahala segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari. اِنَّ الَّذِيۡنَ يَغُضُّوۡنَ اَصۡوَاتَهُمۡ عِنۡدَ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ امۡتَحَنَ اللّٰهُ قُلُوۡبَهُمۡ لِلتَّقۡوٰى‌ؕ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ عَظِيۡمٌ Innal laziina yaghud duuna aswaatahum 'inda Rasuulil laahi ulaaa'ikal laziinam tah anal laahu quluubahum littaqwaa; lahum maghfiratunw waajrun 'aziim 3. Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka itulah orang-orang yang telah diuji hatinya oleh Allah untuk bertakwa. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. اِنَّ الَّذِيۡنَ يُنَادُوۡنَكَ مِنۡ وَّرَآءِ الۡحُجُرٰتِ اَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُوۡنَ Innal laziina yunaaduu naka minw waraaa'il hujuraati aksaruhum laa ya'qiluun 4. Sesungguhnya orang-orang yang memanggil engkau Muhammad dari luar kamarmu kebanyakan mereka tidak mengerti. وَلَوۡ اَنَّهُمۡ صَبَرُوۡا حَتّٰى تَخۡرُجَ اِلَيۡهِمۡ لَـكَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ Wa law annahum sabaruu hatta takhruja ilaihim lakaana khairal lahum; wallaahu Ghafuurur Rahiim 5. Dan sekiranya mereka bersabar sampai engkau keluar menemui mereka, tentu akan lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ Yaaa ayyuhal laziina aamanuu in jaaa'akum faasqum binaba in fatabaiyanuuu an tusiibuu qawmam bijahalatin fatusbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin 6. Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan kecerobohan, yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ فِيۡكُمۡ رَسُوۡلَ اللّٰهِ‌ؕ لَوۡ يُطِيۡعُكُمۡ فِىۡ كَثِيۡرٍ مِّنَ الۡاَمۡرِ لَعَنِتُّمۡ وَ لٰـكِنَّ اللّٰهَ حَبَّبَ اِلَيۡكُمُ الۡاِيۡمَانَ وَزَيَّنَهٗ فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡ وَكَرَّهَ اِلَيۡكُمُ الۡكُفۡرَ وَالۡفُسُوۡقَ وَالۡعِصۡيَانَ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الرّٰشِدُوۡنَۙ Wa'lamuuu anna fiikum Rasuulal laah; law yutii'ukum fii kasiirim minal amrila'anittum wa laakinnal laaha habbaba ilaikumul iimaana wa zaiyanahuu fii quluubikum wa karraha ilaikumul kufra walfusuuqa wal'isyaan; ulaaaika humur raashiduun 7. Dan ketahuilah olehmu bahwa di tengah-tengah kamu ada Rasulullah. Kalau dia menuruti kemauan kamu dalam banyak hal pasti kamu akan mendapatkan kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, فَضۡلًا مِّنَ اللّٰهِ وَنِعۡمَةً ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ Fadlam minal laahi wa ni'mah; wallaahu 'Aliimun Hakiim 8. sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. وَاِنۡ طَآٮِٕفَتٰنِ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اقۡتَتَلُوۡا فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَهُمَا‌ۚ فَاِنۡۢ بَغَتۡ اِحۡدٰٮهُمَا عَلَى الۡاُخۡرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِىۡ تَبۡغِىۡ حَتّٰى تَفِىۡٓءَ اِلٰٓى اَمۡرِ اللّٰهِ ‌ۚ فَاِنۡ فَآءَتۡ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَهُمَا بِالۡعَدۡلِ وَاَقۡسِطُوۡا ؕ‌ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الۡمُقۡسِطِيۡنَ Wa in taaa'ifataani minal mu'miniinaq tataluu faaslihuu bainahumaa fa-im baghat ih daahumaa 'alal ukhraa faqootilul latii tabhii hattaa tafiii'a ilaaa amril laah; fa-in faaa't fa aslihuu bainahumaa bil'adli wa aqsituu innal laaha yuhibbul muqsitiin 9. Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap golongan yang lain, maka perangilah golongan yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali kepada perintah Allah, maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ اِخۡوَةٌ فَاَصۡلِحُوۡا بَيۡنَ اَخَوَيۡكُمۡ ‌ۚ‌وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُوۡنَ Innamal mu'minuuna ikhwatun fa aslihuu baina akhawaykum wattaqul laaha la'allakum tuhamuun 10. Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ Yaaa ayyuhal laziina aamanuu laa yaskhar qawmum min qawmin 'asaaa anyyakuunuu khairam minhum wa laa nisaaa'um min nisaaa'in 'Asaaa ay yakunna khairam minhunna wa laa talmizuuu bil alqoob; bi'sal ismul fusuuqu ba'dal iimaan; wa mal-lam yatub fa-ulaaa'ika h 11. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ Yaaa ayyuhal laziina aamanuj tanibuu kasiiram minaz zanni inna ba'daz zanniismunw wa laa tajassasuu wa la yaghtab ba'dukum ba'daa; a yuhibbu ahadukum any yaakula lahma akhiihi maitan fakarih tumuuh; wattaqul laa; innal laaha tawwaabur Rahiim 12. Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'uubanw wa qabaaa'ila lita'aarafuu inna akramakum 'indal laahi atqookum innal laaha 'Aliimun khabiir 13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. قَالَتِ الۡاَعۡرَابُ اٰمَنَّا‌ ؕ قُلْ لَّمۡ تُؤۡمِنُوۡا وَلٰـكِنۡ قُوۡلُوۡۤا اَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا يَدۡخُلِ الۡاِيۡمَانُ فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ تُطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ لَا يَلِتۡكُمۡ مِّنۡ اَعۡمَالِكُمۡ شَيۡـًٔــا‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ Qoolatil-A 'raabu aamannaa qul lam tu'minuu wa laakin quuluuu aslamnaa wa lamma yadkhulil iimaanu fii quluubikum wa in tutii'ul laaha wa Rasuulahuu laa yalitkum min a'maalikum shai'aa; innal laaha Ghafuurur Rahiim 14. Orang-orang Arab Badui berkata, "Kami telah beriman." Katakanlah kepada mereka, "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah Kami telah tunduk Islam,’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun pahala amal perbuatanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِاللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُوۡا وَجَاهَدُوۡا بِاَمۡوَالِهِمۡ وَاَنۡفُسِهِمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ‌ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوۡنَ Innamal muu'minuunal laziina aamanuu billaahi wa Rasuulihii summa lam yartaabuu wa jaahaduu biamwaalihim wa anfusihim fii sabiilil laah; ulaaaika humus saadiquun 15. Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. قُلۡ اَتُعَلِّمُوۡنَ اللّٰهَ بِدِيۡـنِكُمۡ ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ Qul atu'allimuunal laaha bidiinikum wallaahu ya'lamu maa fis samaawaati wa maa fil ard; wallaahu bikulli shai'in 'Aliim 16. Katakanlah kepada mereka, "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu keyakinanmu, padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." يَمُنُّوۡنَ عَلَيۡكَ اَنۡ اَسۡلَمُوۡا‌ ؕ قُلْ لَّا تَمُنُّوۡا عَلَىَّ اِسۡلَامَكُمۡ‌ ۚ بَلِ اللّٰهُ يَمُنُّ عَلَيۡكُمۡ اَنۡ هَدٰٮكُمۡ لِلۡاِيۡمَانِ اِنۡ كُنۡـتُمۡ صٰدِقِيۡنَ Yamunnuuna 'alaika an aslamuu qul laa tamunnuu 'alaiya Islaamakum balillaahu yamunnu 'alaikum an hadaakum lil iimaani in kuntum saadiqiin 17. Mereka merasa berjasa kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah, "Janganlah kamu merasa berjasa kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjukkan kamu kepada keimanan, jika kamu orang yang benar." اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun 18. Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Assalaamualaikumwarahmatullahi wabarakaatuh. Pada kesempatan kali kita akan bahas analisis hukum tajwid surat Al-Buruj ayat 9-11 lengkap dengan penjelasannya. Kita sangat perlu mempelajari ilmu tajwid. Dengan mempelajarinya maka kita akan mampu membaca Al-Quran dengan benar. Banyak pahala yang bisa kita raih dari membaca Al-Quran itu. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, janganlah berolok-olokan dan seterusnya, ayat ini diturunkan berkenaan dengan delegasi dari Bani Tamim sewaktu mereka mengejek orang-orang muslim yang miskin, seperti Ammar bin Yasir dan Shuhaib Ar-Rumi. As-Sukhriyah artinya merendahkan dan menghina suatu kaum yakni sebagian di antara kalian kepada kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olokkan di sisi Allah dan jangan pula wanita-wanita di antara kalian mengolok-olokkan wanita-wanita lain karena boleh jadi wanita-wanita yang diperolok-olokkan lebih baik dari wanita-wanita yang mengolok-olokkan dan janganlah kalian mencela diri kalian sendiri artinya, janganlah kalian mencela, maka karenanya kalian akan dicela; makna yang dimaksud ialah, janganlah sebagian dari kalian mencela sebagian yang lain dan janganlah kalian panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk yaitu janganlah sebagian di antara kalian memanggil sebagian yang lain dengan nama julukan yang tidak disukainya, antara lain seperti, hai orang fasik, atau hai orang kafir. Seburuk-buruk nama panggilan yang telah disebutkan di atas, yaitu memperolok-olokkan orang lain mencela dan memanggil dengan nama julukan yang buruk ialah nama yang buruk sesudah iman lafal Al-Fusuuq merupakan Badal dari lafal Al-Ismu, karena nama panggilan yang dimaksud memberikan pengertian fasik dan juga karena nama panggilan itu biasanya diulang-ulang dan barang siapa yang tidak bertobat dari perbuatan tersebut maka mereka itulah orang-orang yang lalim. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah laki-laki di antara kalian mengolok-olok laki-laki yang lain. Sebab, boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik di sisi Allah daripada mereka yang mengolok-olok. Dan jangan pula wanita-wanita Mukmin mengolok-olok wanita-wanita Mukmin yang lain. Karena, boleh jadi mereka yang diolok-olok lebih baik di sisi Allah dari mereka yang mengolok-olok. Janganlah kalian saling mencela yang lain, dan jangan pula seseorang memanggil saudaranya dengan panggilan yang tidak disukainya. Seburuk-buruk panggilan bagi orang Mukmin adalah apabila mereka dipanggil dengan kata-kata fasik setelah mereka beriman. Barangsiapa tidak bertobat dari hal-hal yang dilarang itu, maka mereka adalah orang-orang yang menzalimi dirinya sendiri dan orang lain. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Ayat ini juga menerangkan hak-hak kaum mukmin satu sama lain, yaitu hendaknya sebagian mereka tidak mengolok-olok, baik dengan ucapan maupun perbuatan yang menunjukkan penghinaan terhadap seorang muslim, karena yang demikian haram, dan menunjukkan bahwa orang yang mengolok-olok merasa ujub bangga diri dengan dirinya, padahal bisa saja yang diolok-olok itu lebih baik daripada yang mengolok-olok sebagaimana seperti itu pada umumnya dan kenyataannya. Hal itu, karena mengolok-olok tidaklah terjadi kecuali dari hati yang penuh dengan akhlak yang buruk dan tercela. Oleh karena itulah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seseorang telah melakukan kejahatan kalau menghina saudaranya yang Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Mencela itu bisa dengan ucapan dan bisa dengan perbuatan. Kedua-duanya adalah haram dan diancam dengan neraka sebagaimana firman Allah, “Wailul likulli humazatil Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Jabirah bin Adh Dhahhak ia berkata, “Ada salah seorang di antara kami yang memiliki dua nama atau tiga, lalu dipanggil dengan sebagiannya maka sepertinya ia tidak suka, sehingga turunlah ayat ini, “Dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan Yakni janganlah salah seorang di antara kamu mencela saudaranya dan menggelarinya dengan gelar yang buruk, dimana orang yang digelari itu tidak suka jika disebut dengannya. Adapun gelar yang tidak tercela, maka tidak termasuk dalam ayat ini. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan, “Hai fasik, hai kafir” dan sebagainya. Inilah yang wajib dilakukan seorang hamba, yaitu bertobat kepada Allah Ta’ala dan keluar dari hak saudaranya, yaitu dengan meminta dihalalkan atau meminta dimaafkan, memujinya setelah mencelanya. Ayat ini menerangkan bahwa manusia ada dua golongan; yaitu orang yang berbuat zalim kepada dirinya dan orang yang bertobat, dan tidak ada yang ketiganya. BacaAl-Quran Online Surat Al-Hujurat - الحجرٰت Ayat 11 dengan Terjemahan, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat Lengkap 📖 . Baca Al Quran Lebih Mudah di Tokopedia Salam - Berikut merupakan hukum bacaan tajwid surat Al-Hujurat ayat 11. Dalam surat Al Hujurat ayat 11 ini dijelaskan bahwa Allah mengingatkan kaum Mukminin supaya jangan ada suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain. Karena boleh jadi, mereka yang diolok-olokkan itu pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan. Demikian pula di kalangan wanita, jangan ada segolongan wanita yang mengolok-olokkan wanita yang lain karena boleh jadi, mereka yang diolok-olokkan itu pada sisi Allah lebih baik dan lebih terhormat dari wanita-wanita yang mengolok-olokkan. Baca Juga Contoh Dialog Offering Help di Kafe Lengkap Dengan Artinya Berikut merupakan surat Al-Hujurat ayat 11 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ الحجرٰت ١١ Artinya wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. Hukum bacaan tajwid ; SuratAl Hujurat Ayat 11 13 Rowansroom from rowawsroomboutique.blogspot.com. Tajwid surat al hujurat ayat 11 1 surat++al+maidah+ayat+74 2 ali imran 104 3 al baqarah ayat 1 4 ali imran 5 takabur 6 zakat 7 ali imran 59 8 sulaiman 9 kiamat 10 al ikhlas 11 hutang 12 shalat 13 muhammad 14 maryam+5 15 ali imran 130 16 ibnu majah 17 puasa 18 ibrahim 42 19 ibrahim 7 20 nyaman 21 maryam 22 hadits يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanụ lā yaskhar qaumum ming qaumin 'asā ay yakụnụ khairam min-hum wa lā nisā`um min nisā`in 'asā ay yakunna khairam min-hunn, wa lā talmizū anfusakum wa lā tanābazụ bil-alqāb, bi`sa lismul-fusụqu ba'dal-īmān, wa mal lam yatub fa ulā`ika humuẓ-ẓālimụnArtinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Al-Hujurat 10 ✵ Al-Hujurat 12 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Mengenai Surat Al-Hujurat Ayat 11 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hujurat Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam tafsir mendalam dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penjabaran dari berbagai mufassir mengenai makna surat Al-Hujurat ayat 11, antara lain seperti tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, janganlah orang-orang Mukmin mengejek orang-orang Mukmin lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Dan janganlah wanita-wanita yang beriman mengejek janganlah wanita-wanita yang beriman lainnya, karena boleh jadi orang-orang yang diejek adalah lebih baik daripada yang mengejek. Janganlah pula sebagian dari kalian mencela sebagian lainnya, jangan pula sebagian dari kalian memanggil memanggil sebagian yang lain dengan panggilan gelar yang dia benci. Seburuk-buruk nama dan sifat adalah kefasikan, yaitu penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan gelar buruk, sesudah kalian masuk Islam dan memahaminya. Barangsiapa tidak bertaubat dari penghinaan, perendahan dan pemanggilan dengan julukan buruk, maka mereka adalah orang-orang yang menzhalimi diri mereka sendiri dengan melanggar larangan-larangan ini.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram11. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan menjalankan apa yang disyariatkan! Janganlah suatu kaum dari kalian menghina kaum yang lain karena bisa jadi kaum yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan yang diperhitungkan adalah yang ada pada sisi Allah. Dan janganlah sekelompok wanita menghina sekelompok yang lain, karena bisa jadi kelompok yang dihina itu lebih baik di sisi Allah, dan janganlah kalian mencela saudara-saudara kalian sendiri, karena kedudukan mereka seperti kalian sendiri, serta janganlah sebagian dari kalian memanggil sebagian yang lain dengan julukan yang tidak disukainya, sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Anṣār sebelum kedatangan Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-. Barangsiapa di antara kalian melakukannya, maka ia adalah orang fasik. Seburuk-buruk sifat adalah sifat kefasikan setelah keimanan. Barangsiapa tidak bertobat dari maksiat ini maka mereka adalah orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri dengan menceburkan diri mereka ke dalam sumber-sumber kehancuran disebabkan kemaksiatan yang mereka lakukan.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah11. Karena penghinaan merupakan salah satu sebab yang menimbulkan pertikaian, maka Allah melarang orang-orang beriman menghina orang lain, karena bisa jadi orang yang dihina lebih baik daripada orang yang menghina. Dan janganlah seorang wanita menghina wanita lain, karena bisa jadi wanita yang dihina lebih baik daripada wanita yang menghina. Janganlah kalian saling mencela kekuarangan orang lain dan jangan saling menghina dengan memberi sebutan dan panggilan yang tidak disukai. Seburuk-buruk sebutan dan panggilan adalah yang mengandung kefasikan, yaitu sebutan dan panggilan yang dilarang agama, padahal mereka telah menjadi orang-orang yang beriman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat dari memberi sebutan dan panggilan buruk ini maka mereka adalah orang-orang yang jauh dari kebenaran, yang menzalimi diri mereka sendiri dengan melakukan hal-hal yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah11. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka Yakni bisa jadi orang yang diremehkan lebih baik di sisi Allah daripada orang yang meremehkan. وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya Yakni dan jangan para wanita meremehkan wanita lainnya. عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ boleh jadi yang direndahkan itu Yakni wanita yang diremehkan itu. خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ lebih baik dari mereka Yakni lebih baik daripada wanita yang meremehkan. وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْDan janganlah suka mencela dirimu sendiri Yakni janganlah kalian saling mencela dan meremehkan. وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِالْأَلْقٰبِ ۖ dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan Yakni janganlah kalian saling memberi julukan yang buruk yang membuat marah orang yang dijuluki tersebut. Allah melarang hal ini karena dapat menjadi sebab permusuhan; semisal memanggil seorang muslim dengan panggilan “hai fasik” atau “hai munafik”, atau memanggil orang yang baru masuk Islam “hai Yahudi” atau “hai Nasrani”, atau dengan panggilan “hai anjing”, “hai keledai”, atau “hai babi”. Terkecuali panggilan yang telah dikenal luas dan tidak membuat marah orang yang dipanggil, maka boleh menggunakan panggilan tersebut, seperti al-A’masy orang yang sakit mata atau al-A’raj orang pincang, ini adalah panggilan dua orang perawi hadits. بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمٰنِ ۚ Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman Yakni panggilan yang paling buruk adalah seseorang yang dipanggil kafir atau pezina setelah ia beriman atau bertaubat.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah11. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kelompok laki-laki kalian merendahkan yang lainnya. Bisa jadi, orang-orang yang direndahkan itu lebih baik di sisi Allah daripada orang-orang yang merendahkan. Suatu kelompok perempuan juga jangan merendahkan kelompok lainnya. Bisa jadi yang direndahkan itu lebih baik dari yang merendahkan. Janganlah kalian saling menghujat satu sama lain dengan perkataan ataupun isyarat. Janganlah juga kalian memberi julukan dengan julukan-julukan yang buruk dan tidak disukai. Seburuk-buruk penamaan seseorang adalah panggilan fasik dan kafir, sedangkan dia beriman. Barangsiapa tidak bertaubat dari apa yang dilarang oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan menyiapkannya untuk diazab. Ayat imi diturunkan untuk utusan Bani Tamim yang diingatkan dengan surah yang membahas tentang perkara mereka. Mereka mengolok-olok sahabat-sahabat yang fakir, saat melihat kondisi pakaian mereka. Ayat ini juga diturunkan bagi orang-orang beriman yang ada di antara mereka.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok} mengejek {kaum yang lain, boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik daripada mereka yang mengolok-olok dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olok terhadap perempuan lain, boleh jadi perempuan yang diolok-olok itu lebih baik daripada mereka. Janganlah saling mencela diri kalian} janganlah saling mencela satu sama lain {dan saling memanggil dengan julukan yang buruk} dan janganlah saling mengejek satu sama lain dengan julukan yang dibenci {Seburuk-buruk panggilan} penyebutan {adalah fasik setelah beriman. Siapa saja yang tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang zalimMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H11. Ini juga merupakan hak-hak di antara sesame kaum Mukminin, yaitu agar “janganlah suatu kaum mengolol-olokkan kaum yang lain,” dengan perkataan, ucapan, maupun perbuatan yang menunjukkan sikap menghina sesame saudara Muslim, karena hal itu haram dan tidak diperbolehkan. Menghina menunjukkan rasa kagum pihak yang menghina terhadap dirinya sendiri yang bisa saja pihak yang dihina lebih baik dari yang menghina dan itulah yang lazim terjadi, sebab penghinaan itu hanya dilakukan oleh orang yang hatinya dipenuhi akhlak-akhlak tidak baik dan tercela, jauh dari akhlak-akhlak yang baik. Oleh karena itu Nabi bersabda "cukuplah seorang berbuat bburuk saat dia mencela saudaranya sesame muslim" HR. Muslim No. 2564 Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri,” artinya, janganlah kalian saling mencela. allamzu’ adalah mencela dengan perkataan, sedangkan alhamzu’ adalah mencela dengan perbuatan. Keduanya terlarang dan haram serta diancam akan dimasukkan ke dalam neraka bagi yang melakukannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, "Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela," Al humazah1. Seorang muslim disebut sebagai diri bagi saudaranya karena orang-orang yang beriman itu seharusnya seperti itu kondisiinya, laksana satu tubuh satu diri, jika ada seorang Mukmin yang menghina saudaranya, maka hal itu mengharuskan yang lain untuk menghinanya juga, sehingga dialah yang menyebabkannya. “Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” Artinya, janganlah salah satu dari kalian menghina saudaranya dan jangan memberinya julukan yang tidak disukai. Inilah yang disebutkan sebagai pemberian julukan yang terpuji tidak termasuk dalam ayat ini. “Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah iman.” Maksudnya, perbuatan yang paling buruk adalah merubah keimanan dan pengamalan syariat yang di antaranya mengharuskan kita untuk mengerjakan perintah dan menjauhi larangan dengan nama yang tidak baik serta berbuat durhaka yaitu disebut sebagai attanaabuzu’ saling memberikan julukan yang tidak baik. “Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” Inilah yang wajib dilakukan oleh setiap hamba, yaitu bertaubat kepada Allah serta membebaskan diri dari tanggungan hak saudaranya dengan cara meminta dihalalkan serta memohon ampunan dan memuji yang bersangkutan sebagai kompensasi atas celaan yang dilakukan terhadapnya. “Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim,” terdapat dua golongan manusia; zhalim terhadap dirinya tapi tidak bertaubat dan orang yang bertaubat yang mendapatkan keberuntungan. Tidak ada golongan yang lain.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Hujurat ayat 11 Wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasul-Nya serta beramal dengan syariaNya, ketahuilah oleh kalian bahwasanya barangsiapa yang menetapi hak-hak orang-orang yang beriman sebagian atas sebagian yang lain bahwasanya agar tidak merendahkan laki-laki di antara kalian dan selain laki-laki, dan tidak juga merendahkan perempuan di antara kalian, dan tidak menampakan aib sebagian atas kalian atas sebagian yang lainnya, dengan segala macamnya yang berhubungan dengan aib; sama saja apakah dengan kehadiran orang yang memiliki aib ataupun tidak hadirnya dia, dan tidak juga memanggil salah satu dari kalian dengan lafadz yang dibenci olehnya seperti penghinaan dan perendahan. Maka barangsiapa yang tidak bertaubat dari keburukan ini, maka mereka adalah orang-orang yang dzolim yaitu menzolimi diri mereka sendiri dengan melakukan yang dilarang dimana para ulama mengharamkannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini juga menerangkan hak-hak kaum mukmin satu sama lain, yaitu hendaknya sebagian mereka tidak mengolok-olok, baik dengan ucapan maupun perbuatan yang menunjukkan penghinaan terhadap seorang muslim, karena yang demikian haram, dan menunjukkan bahwa orang yang mengolok-olok merasa ujub bangga diri dengan dirinya, padahal bisa saja yang diolok-olok itu lebih baik daripada yang mengolok-olok sebagaimana seperti itu pada umumnya dan kenyataannya. Hal itu, karena mengolok-olok tidaklah terjadi kecuali dari hati yang penuh dengan akhlak yang buruk dan tercela. Oleh karena itulah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Cukuplah seseorang telah melakukan kejahatan kalau menghina saudaranya yang muslim.” Jangan mencela dirimu sendiri maksudnya ialah mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh. Mencela itu bisa dengan ucapan dan bisa dengan perbuatan. Kedua-duanya adalah haram dan diancam dengan neraka sebagaimana firman Allah, “Wailul likulli humazatil lumazah.” Tirmidzi meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Jabirah bin Adh Dhahhak ia berkata, “Ada salah seorang di antara kami yang memiliki dua nama atau tiga, lalu dipanggil dengan sebagiannya maka sepertinya ia tidak suka, sehingga turunlah ayat ini, “Dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.” Yakni janganlah salah seorang di antara kamu mencela saudaranya dan menggelarinya dengan gelar yang buruk, dimana orang yang digelari itu tidak suka jika disebut dengannya. Adapun gelar yang tidak tercela, maka tidak termasuk dalam ayat ini. Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan, “Hai fasik, hai kafir” dan sebagainya. Inilah yang wajib dilakukan seorang hamba, yaitu bertobat kepada Allah Ta’ala dan keluar dari hak saudaranya, yaitu dengan meminta dihalalkan atau meminta dimaafkan, memujinya setelah mencelanya. Ayat ini menerangkan bahwa manusia ada dua golongan; yaitu orang yang berbuat zalim kepada dirinya dan orang yang bertobat, dan tidak ada yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hujurat Ayat 11Setelah Allah menerangkan bahwa orang-orang mukmin adalah bersaudara, ayat ini menjelaskan tuntunan agar persaudaraan itu tetap terjaga. Wahai orang-orang yang beriman! janganlah suatu kaum, yakni kelompok pria, mengolok-olok kaum, yakni kelompok pria yang lain karena boleh jadi mereka yang diperolok-olokkan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokkan perempuan lain karena boleh jadi perempuan yang diperolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dengan ucapan, perbuatan atau isyarat, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang dinilai buruk buruk oleh orang yang kamu panggil itu sehingga menyakiti hatinya. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk fasik setelah iman. Yakni seburuh-buruk panggilan kepada orang-orang mukmin adalah bila mereka disebut orang-orang fasik sesudah mereka dahulu disebut sebagai golongan yang yang beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, setelah melakukan kefasikan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim kepada diri sendiri dan karena perbuatannya itu maka Allah menimpakan hukuman atasnya. 12. Selanjutnya Allah memberi peringatan kepada orang-orang ber-iman supaya mereka menjauhkan diri dari prasangka terhadap orang-orang yang beriman. Wahai orang-orang yang beriman! jauhilah banyak dari prasangka buruk kepada manusia yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda, sesungguhnya sebagian prasangka, yakni prasangka yang tidak disertai bukti atau tanda-tanda itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain yang sengaja ditutup-tutupi untuk mencemoohnya dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing, yakni membicarakan aib, sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati' tentu kamu merasa jijik. Karena itu hindarilah pergunjingan karena itu sama de-ngan memakan daging saudara yang telah mati. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima tobat kepada orang yang bertobat, maha penyayang kepada orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Hujurat ayat 11 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi ummat. Sokong kemajuan kami dengan mencantumkan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Artikel Cukup Sering Dibaca Kaji ratusan halaman yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat Al-Kahfi, Shad 54, Al-Kautsar, Al-Waqi’ah, Yasin, Ayat Kursi. Termasuk Do’a Sholat Dhuha, Ar-Rahman, Al-Mulk, Al-Ikhlas, Asmaul Husna, Al-Baqarah. Al-KahfiShad 54Al-KautsarAl-Waqi’ahYasinAyat KursiDo’a Sholat DhuhaAr-RahmanAl-MulkAl-IkhlasAsmaul HusnaAl-Baqarah Pencarian at talaq ayat 3, ali imran 139, al baqarah 165, al ikhlas ayat 2, al waqiah 23 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah .
  • hk8z858uj1.pages.dev/167
  • hk8z858uj1.pages.dev/357
  • hk8z858uj1.pages.dev/13
  • hk8z858uj1.pages.dev/82
  • hk8z858uj1.pages.dev/145
  • hk8z858uj1.pages.dev/315
  • hk8z858uj1.pages.dev/255
  • hk8z858uj1.pages.dev/340
  • hk8z858uj1.pages.dev/190
  • tajwid surat al hujurat ayat 11